Sabtu, 23 Februari 2013

STOIKHIOMETRI SENYAWA KOMPLEKS AMMINTEMBAGA (II)

A. TUJUAN PERCOBAAN
Menentukan rumus molekul kompleks ammintembaga(II)
 
B. PENDAHULUAN
Reaksi antara amonia berlebih dan larutan garam Cu(II) yang telah diketahui jumlahnya akan menghasilkan suatu senyawa kompleks melalui reaksi:
Cu2+ + xNH3 [Cu(NH3)x]2+
Karena menggunakan amonia berlebih maka keboleh jadian terbentuknya ion kompleks diatas terdisosiasi ke ion yang lebih sederhana seperti [(Cu(H3)x-1)]2+, [(Cu(H3)x-2)]2+ dan seterusnya menjadi berkurang. Jika amonia bebas dalam larutan kompleks diekstraksi menggunakan pelarut kloroform dan kemudian ditentukan konsentrasinya maka jumlah amonia bebas dalam larutan kompleks dapat ditentukan dengan mengetahui koefisien distribusi amonia
dalam kedua pelarut tersebut. Apabila jumlah amonia total sebelum terbentuk kompleks diekathui maka amonia terkomplekskan dapat dihitung dan rumus kompleks dapat ditentukan. Pelaksanaan percobaan ini dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:
a. Penentuan koesfisien distribusi amonia dalam air dan kloroform Sejumlah tertentu amonia dalam pel;arut air
diekstraksi dengan pelarut kloroform. Kemudian pada keadaan setimbang dianalisis kandungan amonia dalam pelarut air maupun dalam palrut kloroform.
b. Penentuan rumus molekul kompleks ammin-tembaga(II) Sejumlah tertentu ion tembaga (II) dicampur dengan larutan amonia berlebihan dalam pelarut air. Kemudian sisa amonia di ekstraksi dengan pelarut kloroform. Banyaknya amonia bebas dalam pelarut air dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan siatas sehingga jumlah amonia yang terkomplekskan juga dapat ditentukan dengan rumus molekul kompleks.
c. Penentuan Perbedaan Kekuatan Medan Ligan
Penentuan Perbedaan Kekuatan Medan Ligan dapat
diketahui dengan membandingakan serapan larutan antara
kompleks ammin dan akuo dengan menggunakan teori
medan kristal.
 
C. ALAT DAN BAHAN
a. Alat-alat
Buret 50 ml Gelas beaker Mikroburet 5 ml pipet gondok 10 ml Corong pemisah 250 ml alat-alat gelas lain Erlenmeyer
b. Bahan-bahan
1. Larutan standar HC2O4 0,1 M: dibuat dengan melarutkan 5 mmol kristal HC2O4.H2O dalam 50 ml akuades.
2. Larutan amonia 1 M: dibuat dengan melarutkan 18,7 ml larutan NH3 25%, massa jenis 0,91 kg/lt, dalam air sedemikian sehingga volumenya menjadi 250 ml.
3. Larutan ion Cu2+ 0,1 M : dibuat dengan melarutkan 25 mmol CuSO4.5H2O dan 250 ml akuades.
4. Larutan HCl 0,5 ml
5. Larutan NaOH 0,5 ml6. Kloroform
7. Indikator fenolptalein (pp)
8. Indikator methyl orange (mo)

D. CARA KERJA
a. Standarisasi Larutan NaOH
1. Siapkan buret 50 ml dan diisi larutan NaOH yang akan distandarisasi
2. Siapkan 3 buah erlenmeyer dan diisi dengan masingmasing 10 ml larutan standar H2C2O4 dan ditambah 2 tetes indikator fenolptalein, kemudian dititrasi dengan larutan NaOH.
b. Standarisasi Larutan HCl
1. Larukan standarisasi larutan NH3 dengan menggunakan larutan standar NaOH (hasil standarisasi langkah a)
c. Standarisasi Larutan NH3
1. Lakukan standarisasi larutan NH3 dengan menggunakan larutan standar HCl (hasil standarisasi langkah b)
d. Penentuan Koefisien Ditribusi Amonia Antara Air dan Kloroform
1. Tambahkan 10 ml larutan NH3 1M (hasil standarisasi) dan 10 ml larutan air kedalam corong pisah 250 ml. Kocok agar homogen
2. Tambahkan 25 ml kloroform kedalam corong pisah dan kocok selama 5-10 menit (perhatikan cara mengocok)
3. Diamkan sebentar sehingga tampak jelas ada 2 lapisan. Kemudian pisahkan kedua lapisan tersebut.
4. Pindahkan 10 ml larutan kloroform kedalam erlenmeyer yang berisi 10 ml air dan tambahkan indikator methyl orange (mo)
5. Titrasi secara perlahan larutan itu dengan larutan standar HCl 0,5 M menggunakan buret mikro 5 ml. Titik ekuivalen ditandai dengan terjadinya perubahan warna.
6. Ulangi titrasi untuk 10 ml kedua kemudian untuk sisanya.
7. Hitung koefisian distribusi amonia

E. Penentuan rumus kompleks Cu-ammin
1. Langkah ini dilakukan serupa dengan langkah penentuan koefisien distribusi amonia, hanya 10 ml air yang ditambahkan kedalam corong pemisah diganti dengan 10 ml larutan ion Cu2+ 0,1 M
2. Dari langkah ini dengan menggunakan koefisien distrubusi dapat dihitung jumlah amonia yang terdapat dalam air dan kloroform
3. Banyaknya amonia yang terkomplekskan dapat dihitung dengan mengurangkan jumlah amonia dalam kloroform dan air pada jumlah total amonia awal. Dengan membandingkan jumlah mol ion Cu2+ dengan amonia terkompleks dapat ditentukan rumus kompleksnya.


Sumber: PANDUAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II UIN SUNAN KALIJAGA 2013

Kamis, 14 Februari 2013



PROFESI ATAU PENGABDIAN??
*A. Muhshi Mumuh Muhammad

Teringat perkataan kiai Agus Salim, bahwasanya memimpin itu menderita. Namun, kecenderungan hari ini memimpin itu enak (tidak menderita,bermewah-mewahan). Apakah karena menjadi Presiden itu adalah profesi?? Profesi adalah pekerjan yang dapat menghasilkan uang. Presiden, anggota dewan, advokat, kesemuanya itu adalah profesi. Makanya orang berlomba-lomba untuk mendapatkan hal diatas tersebut. Berbicara pengabdian kepada bangsa dan Negara, banyak sekali orang berlomba-lomba untuk mendapatkan hal di atas. Saya yakin, yang ingin jadi Presiden itu banyak. Tidak satu, ataupun dua. Mereka berniat menjadi Presiden itu karena memang bentuk pengabdian mereka untuk bangsa dan Negara atau hanya menginginkan gaji besar saja??

Kalau kata pamanku K.H Didi Hudaya, Beliau pernah berkata bahwa semua orang itu ingin di atas, ingin di depan, kok pengabdian masih milih-milih posisi. Sekarang sudah berada di pertengahan februari yang mana satu tahun lagi kita akan menyaksian dagelan politik yang dimainkan oleh actor politik kita. Masih banyak hal yang harus di benahi di Negara yang katanya surga ini. Di kepemimpinan saat ini malah semakin marak dengan korupsi, kekeliruan sebenarnya adalah apa karena jabatan-jabatan yang saya sebut tadi itu adalah profesi? Saya mengambil contoh advokat, karena advokat (pengacara) ini sudah di kategorikan sebagai profesi maka yang di kejar oleh advokat itu adalah “uang”nya. Bukan yang benar, atau yang salah. Jadi jangan heran jikalau bangsa semakin merasakan ketidak adilan. Yang miskin (benar) di penjara, yang kaya (salah) berkeliaran karena “uang”nya banyak. Begitu juga dengan profesi-profesi di atas.

Maaf jikalau saya terlalu lancang atau bahkan terlalu dini untuk mengatakan hal di atas. Alangkah lebih baiknya kalau kita melirik pendapat Mohammed Natser tentang politik. Menurut beliau, politik itu netral. Politik itu tidaklah kotor, selama ia bisa mengerti tentang arti ruh Tuhan sehingga bisa mengantarkannya kepada kemaslahatan umat atau bangsa. Profesi apapun yang kita miliki, marilah kita reaktualisasi tujuan profesi itu. Terlalu murah kalau pengabdian digantikan dengan uang. Pengabdian itu sangatlah mahal, terlebih sekarang bangsa sedang dilemma berada di Negara ini. Saya khawatir dengan maraknya korupsi, rasa nasionalisme bangsa semakin pudar. “Na’udzubillahimindzalik”
 
Semoga tulisan ini dapat menyadarkan pribadi, pembaca, profetor uang M, dan bangsa. Kemajuan Negara, ada pada keadaan bangsa saat ini. 


*Penulis adalah salah satu rakyat Indonesia yang merindukan perdamaian

Kamis, 17 Januari 2013

Al-Quran sebagai revolusioner

Al-quran yang tadinya hanya saya pikir sebagai ajaran untuk kaum muslim saja, namun ternyata setelah saya menelaah dan melihat tujuan sebuah ayat turun dan dalam redaksi selalu dengan kata untuk seluruh alam, bahwasanya Allah SWT adalah Tuhan kita, Tuhan umat manusia siapapun dia, dari manapun asalanya, karena Dialah satu-satunya yang menciptakan kita.

Sejatinya kebenaran itu adalah satu, bukan dua ataupun tiga, dan al-quran adalah ajaran yang terus hidup. Keindahannya melebihi karya-karya ilmiah lain. Lebih indah dari buku-buku karya filsuf sejak zaman Anaximenes sampai Plato, lebih indah pula dari syair-syair orang arab yang tercatat dalam kitab ta'limul muta'allim, lebih indah pula dari orang yang sedang kasmaran, karena memang al-quran adalah untuk umat manusia, apapun agama yang dianutnya karena al-quran adalah jawaban untuk membebaskan kita dari ketidak adilan, dan al-quran sangat mengecam diskriminasi.

Teringat kata-kata Ashgar Ali Engineer dalam buku islam dan teologi pembebasan mengutip penafsiran Ahmad Amin terhadap kalimat "la ila ha illallah" orang yang beringinan memperbudak sesamanya berarti ia ingin menjadi Tuhan, padahal tiada Tuhan selain Allah; orang yang berkeinginan menjadi tiran berarti ia ingin menjadi Tuhan, padahal tiada Tuhan selain Allah ... Kita menghargai setiap manusia, apapun keadaannya dan dari manapun asalnya, asal bisa menjadi saudara bagi sesamanya.

Sejatinya Tuhan itu Esa, bukan satu atau dua. Manusia mengesakan Tuhan bagaimanapun Tuhan kenyataannya adalah satu dan yang lebih di bahas dalam al-quran adalah lebih ke penyatuan umat manusia dan tidak akan pernah terwujud tanpa terciptanya masyarakat tanpa kelas. Mengecam keras diskriminasi, dominasi yang kaya atas yang miskin, dominasi yang kuat atas yang lemah, karena dominasi tersebut adalah pengingkaran terhadap pembentukan masyarakat yang adil.

Memang ada ayat yang mengatakan bahwa agama yang di ridhai Allah adalah agama islam, namun kita terjebak dengan kata "islam" tersebut. "Islam" disana bukanlah "islam" dalam arti sebuah lembaga namun "islam" disana berarti jalan menuju kepasrahan total kepada-Nya. Kita sering pula mendengar kiai-kiai yang berkata bahwa agama adam sampai Muhammad SAW adalah agama islam, tapi apakah mungkin Nabi Ibrahim menamakan agamanya dengan agama islam? sedangkan Nabi Ibrahim memakai bahasa ibrani. Apakah mungkin Nabi Nuh menamakan agamanya dengan islam? bukankah kata "islam" itu adalah bahasa arab? untuk lebih jelasnya teman-teman bisa baca dalam buku "Berpikir seperti Nabi, perjalanan menuju kepasrahan" karya Kiai Fauz Noor.

Ketika seseorang berani menjadi tiran, maka kita perlu mempertanyakan ketauhidan dia karena bukan lagi mempertanyakan moral, akhlak, ataupun ibadah melainkan tauhid ia dipertanyakan. Karena tauhid berbicara mengenai penyatuan umat manusia, entah mereka beragama apa, dan darimanapun asalnya dia. Seseorang yang nanti akan selamat adalah dia yang beramal baik dan iman kepada Tuhannya. Semua agama adalah benar menurut keyakinannya masing-masing, dan bahwasanya banyak sekali ayat dalam al-quran yang memakai kata "muslimun". Diantaranya adalah QS. al-Baqarah: 132, QS. Yunus: 84, QS. al-Maidah: 44, QS. Yusuf: 101, QS. Al-a'raf: 126, QS. An-naml: 44, dan QS. Ali-Imran: 52, sehingga nama islam menjadi sebuah kelembagaan.



DAFTAR PUSTAKA:
Ashgar Ali Engineer. 1993. Islam dan Pembebasan. Penerjemah Hairus Salim dan Imam Baehaqi. Yogyakarta: LKiS

Fauz Noor. 2009. Berpikir seperti Nabi. Yogyakarta: LKiS

Sabtu, 29 Desember 2012

BANGUN BUNG!

Perjalanan itu rumit dan tidak ada hal yang menyenangkan. Namun, di lihat dari padangan manusia lain bahwasanya hal tersebut adalah sesuatu yang sangat menyenangkan. Sejak zaman Adam as ada di bumi, telah mencontohkan bagaimana seorang manusia bertindak. Terlihat saat pertengkaran antara Qabil dan Habil yang memperebutkan saudaranya sendiri yang penulis lihat hal ini adalah hukum alam dan dapat di usahakan.

Ketika para aktor politik sibuk untuk memperebutkan kekuasaan yang di hantamnya adalah saudaranya sendiri termasuk ayah dan ibunya. Begitu kejamnya politik bermain, yang penulis lihat di negara Indonesia ini bukan lagi figur pemimpin melainkan figur seorang penguasa. Bukan lagi perebutan kepemimpinan siapa yang lebih kapabel dalam menghadapi persoalan bangsa, melainkan siapa yang akan berkuasa selanjutnya untuk melanjutkan keresahan-keresahan bangsa.

Sebuah ironi yang menakjubkan lagi tatkala negara kaya SDM ini tercatat sebagai negara terkorup di dunia, bahkan termiskin. Pancasila sebagai ideologi negara tidak pernah mengajarkan untuk berbuat korup, apalagi menyuruh untuk miskin dan miskin hanyalah sebuah objek yang di hasilkan dari proses sistem yang memiskinkan secara struktural. Hanya ada satu kata "lawan!" untuk merubah sistem yang memiskinkan dan membodohkan. Barangsiapa yang mendukung sistem pemiskinan dan pembodohan secara struktural maka Ia layak untuk di lawan karena melawan suara Tuhan yang berarti melawan suara rakyat.

Revolusi kita adalah seumur hidup,
Pemuda harapan bangsa
bersemilah!!

Sabtu, 01 Desember 2012

PEMIMPIN

Dalam sebuah wadah atau organisasi dibutuhkan sosok yang dapat memberi,mengayomi,dan menampung semua aspirasi warga organisasi yang diharapkan adanya sosok seorang pemimpin bisa membawa organisasi yang dibawanya menuju kedamaian semua kalangan tanpa harus menekan atau membuat entropi kepada warganya.

Semua orang berbakat menjadi seorang pemimpin. Namun disana perlu di fahami bahwa tidak setiap pemimpin dapat berinteraksi atau mengkomunikasikan hal-hal yang berhubungan dengan organisasi. Pembentukan karakter kepemimpinan, ada yang berasal dari bakatnya,ataupun di bentuk dan ada juga karena ia tahu keadaan yang dipimpinnya.

Menjadi seorang pemimpin harus mampu memanifestasikan titah Tuhan. Karakter ketuhanan diharapkan melekat pada diri seorang pemimpin karena pemimpin adalah tempat curahan para pengikutnya,tempat perlindungan para pengikutnya, tempat orang-orang yang meminta saran untuknya. Maka sifat-sifat seperti Rohman,Rohim dan sifat-sfat ketuhanan lainnya haruslah ada pada orang-orang yang terpilih menjadi pemimpinnya.

Sebuah kewajaran dan pembelajaran tatkala menjadi seorang pimpinan ternyata tidak semua kader menyukainya. Ya,memang karena pemimpin juga adalah manusia. Maka jangan sekali-kali membiarkan,benci apalagi dendam kepada bawahannya. Bersikaplah adil,dan bijak. Jatuhkanlah keputusan yang tidak menekan namun semuanya merasa bahagia dengan keputusan tersebut. Inilah hakikat demokrasi,mereka bebas bersuara dan mereka tidak merasa tertekan dengan bagaimanapun hasil keputusannya karena pemimpinnya yang sangat bijak.

Tergantung bagaimana subjek pemimpin tersebut. Ada yang otoriter,demokrasi,tokoh karismatik dan lain sebagainya. Pilihlah karakter tersebut dengan tidak merugikan salah satu pihak dan bersikaplah objektif.
Setiap kalian adalah seorang pemimpin dan berorganisasilah! karena organisasi adalah bentuk kekuatan kita melawan ketidakadilan. Dengan organisasi yang kuat maka tujuan organisasi dapat terwujud. Bagai sapu lidi yang diikat bersama-sama dan punya tujuan yang sama. Terlepas dari tujuannya yang baik ataupun buruk.

Salam perubahan!

Jumat, 23 November 2012

SOSIALISASIKAN 4 PILAR BANGSA

Hal yang tak pernah selesai untuk didiskusikan adalah apakah ada kaitannya antara negara dan agama. Indonesia yang merdeka tahun 1945 sampai ada hasil yang harus kita jalankan bersama yang dinamakan pancasila adalah sebuah goal atau finish yang tidak dapat di ganggu gugat lagi. Karakter negara yang bermacam-macam,berbeda-beda,dari sabang sampai merauke sudah sepatutnya disyukuri dan di hormati. Agama satu dengan lainnya bagaikan satu tubuh di hadapan NKRI. Mereka punya hak yang sama juga punya kewajiban yang sama pula.

Namun sangatlah ironi tatkala melihat saudara-saudara sebangsa dan setanah air saling adu kepentingan,saling bersaing,apalagi kalau sudah di kaitkan dengan persoalan agama untuk Indonesia. Perang agama sudah tidak asing lagi yang terus di gembor-gemborkan oleh sekelompok orang. Sangatlah naif tatkala satu perjuangan,satu kebutuhan,dan satu tujuan sudah saling mengahncurkan, yang tak lain membela agamanya masing-masing.

Hasil penelitian dari DPR RI bahwasanya 45% warga indonesia tidak tahu kebebasan beragama,umur <46 tahun sekitar 60.6% salah menyebutkan pancasila, umur 17-20 tahun 48.4% menyebutkan pancasila tidak lengkap. Bagaimana ia akan mencintai negaranya kalau sejarah pembentukan atau berdirinya negara saja tidak tahu. Begitulah kata Pramoedya Ananta Toer.

4 Pilar bangsa tersebut adalah :
a. Pancasila
b. NKRI
c. UUD 1945
d. Bhineka Tunggal Ika

Kesemuanya itu merupakan harga mati,harga yang tidak dapat di tawar lagi. Dan semuanya tersebut merupakan hasil musyawarah yang tidak sedikitpun mengecilkan salah satu golongan yang berada dalam wadah NKRI. Gus Dur pernah bilang bahwa :"yang sama jangan di beda-bedakan,yang beda jangan di sama-samakan" dan kecenderungan Indonesia hari ini adalah yang sama di beda-bedakan,yang beda di sama-samakan.

Sejarah adalah bentuk pembelajaran bagi perjuangan bangsa ke depan. Kita adalah orang Indonesia, berbangsa,dan bertanah air tanah air Indonesia. Berbeda agama, kita tetap satu tujuan. Berbeda bahasa,kita tetap satu tujuan. Berbeda suku,kita tetap satu tujuan. Menjadikan Indonesia adil,makmur dan sejahtera. Rakyatnya damai dan tentram. Tujuan Kita tidak berbenturan dengan perintah Tuhan,dan Tuhan kita berbeda. Menjadi agama besar tidak harus merendahkan agama lain.

Rabu, 04 April 2012

Agama dan Budaya

Betapa indah Indonesia,dengan berbagai macam budaya,agama,suku,terbentuk dalam sebuah negara.di awali dengan keyakinan animisme dan dinamisme,di lanjut dengan hindu budha,kemudian muncullah Islam pada abad 13 yang di bawa dari Gujarat India dengan menawarkan penekatan Budaya. Ada juga yang mengatakan bahwa Islam masuk ke Indonesia yaitu papa abad ke 7 berdasarkan teori Mekkah.
      
Wabilkhusus di pulau jawa. suku Jawa berada di jawa tengah dan jawa timur, sementara suku sunda ada di jawa barat saja.Wali songo tersebar di pulau Jawa . 3 di Jawa Tengah,5 di Jawa Timur, dan 1 di Jawa barat. Mengapa wali songo lebih banyak di suku Jawa? Pada hakikatnya Islam adalah tamu . yang mana tuan rumahnya adalah Hindu dan Budha. Wabilkhusus di Jawa Tengah dan Jawa Timur,banyak sekali budaya hindu dan Budha. Maka pada saat itu para wali tidak melarang budaya tersebut, tapi hanya di ubah saja caranya. "bagaikan sebuah botol yang isinya arak,,kemudian di ganti dengan marimas".
      
Jawa timur lebih mistik dari pada Jawa Tengah. Upacara kematian,tahlil,bakar kemenyan,klenik,dan masih banyak lagi. Sesaji-sesaji,ngapati,pitoni,brokohan,nyelapani, itulah beberapa dari banyak contoh tradisi di Jawa. Mereka yang sesaji,pelet,dan yang lainnya ternyata mereka adalah orang-orang Islam . Inilah uniknya Jawa,Inilah uniknya Indonesia.
      
Mantra-mantra yang tadinya berisi dari hindu dan budha ,sekarang mantra-mantranya menggunakan ayat-ayat Al-Quran. maka hadirlah tahlil. Perpaduan dua unsur budaya menjadi satu budaya dinamakan sinkretisme. Sinkretisme adalah faham yang tidak mempersoalkan benar salah,semua agama di anggap baik memadukan unsur-unsur yang baik dari berbagai agama yang di jadikan sebagai suatu aliran. Di Jawa banyak sekali . Satu contoh yaitu Agama sikh. Agama hasl perpaduan islam dan hindu . Ajarannya yaitu:
1. Percaya satu Tuhan
2. Melarang pemujaan arca
3. Percaya reinkarnas dan hukum karma
4. Membuang upacara-upacara keagamaan
5. Menghindari kegiatan keagamaan
6. ,Menjauhi miras dan meokok
7. Menjalankan hidup damai dan benar
      
Islam juga terbagi 3 yaitu Islam abangan,santri,da priyayi. Islam abangan lebih dominan pra islam yaitu budaya hindu budhanya lebih dominan. Islam abanga ini terletak di pedalaman-pedalaman. Banyak sekali ritual-ritual keagamaan. Yang kedua adalah islam santri yang lebih dominan budaya islamnya. Islam santri ini biasanya di pesantren dan sekitarnya. Yang ketiga adalah islam Priyayi yang mana pra islam lebih dominan di sini. Islam priyayi biasanya di kraton-kraton.
       
Kita lihat di Aceh yang mana islam fiqih benar-benar di tegakkan disana. Hindu budha tidak mempengaruhi Aceh. Agama tersebut terbagi 2 . Pertama agama tekstual ,yang kedua adalah kontekstual. Islam yang tekstual contohnya adalah di Aceh, dan mayoritas islam di Indonesia adalah islam yang konstektual.
       
Maka penting untuk kita pegang pluralisme agar bangsa Indonesia tidak terpecah karena kefanatikannya. Pluralisme adalah faham yang memiliki prinsip bahwa keanekaragaman itu jangan menjadi penghalang untuk bisa hidup damai dalam satu masyarakat. Merupakan suatu faham yang melihat bahwa suatu agama memiliki kebenaran sehingga masing-masing agama harus menghormati kebenaran agama lain.